Diseminasi Budaya Positif di Sekolah

Diseminasi Budaya Positif di Sekolah
Oleh : Eko Rohmadiyanto
CGP PGP Angkatan-9 Kabupaten Sumenep tahun 2023

Budaya positif adalah sikap, perilaku, dan nilai-nilai yang mencerminkan kebaikan, kepedulian, dan kerjasama dalam suatu komunitas. Budaya positif sangat penting untuk dibangun dan diseminasikan di sekolah, karena sekolah adalah tempat dimana anak-anak belajar dan berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab, berprestasi, dan bermartabat. Dukungan dan Pemahaman yang kuat dari seluruh warga sekolah sangat dibutuhkan untuk menciptakan budaya positif tersebut. 


Untuk tujuan tersebut maka disekolah kami diadakan kegiatan desiminasi pada tanggal 28 Oktober 2023. Selain sebagai salah satu tugas modul 1.4 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan-9, diseminasi budaya positif di sekolah kami juga bertujuan untuk:
- Meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran di sekolah, dengan menciptakan suasana yang kondusif, harmonis, dan menyenangkan bagi siswa dan guru.
- Membentuk karakter siswa yang positif, dengan menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan kewarganegaraan yang baik.
- Mencegah dan mengatasi berbagai masalah sosial yang terjadi di sekolah, seperti bullying, kekerasan, narkoba, seks bebas, dan lain-lain.
- Membangun jejaring kerjasama antara sekolah dengan orang tua, masyarakat, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang terkait dalam mendukung proses pendidikan yang nyaman dan aman serta bebas bullying. 


Dalam kegiatan tersebut disampaikan materi tentang : Perubahan Paradigma Belajar, Disiplin Positif, Motivasi Perilaku Manusia, Kebutuhan Dasar, Posisi Kontrol Restitusi, Keyakinan Kelas, dan tentang Segitiga Restitusi. 


Dalam diseminasi tersebut juga terjadi diskusi yang hangat bagaimana cara memberdayakan unsur-unsur yang ada di sekolah serta pensinergiannya untuk menciptakan terwujudnya budaya positif di sekolah yang didukung oleh disiplin positif. 

Ada beberapa hal yang bisa menunjang terciptanya budaya positif di sekolah. Untuk mendukung terciptanya budaya positif di sekolah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Visi, misi, dan tujuan sekolah yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi siswa, guru, orang tua, dan masyarakat.
- Kurikulum dan metode pembelajaran yang relevan, bervariasi, menarik, dan mengakomodasi keberagaman siswa.
- Fasilitas dan sarana prasarana sekolah yang memadai, aman, nyaman, dan ramah lingkungan.
- Sistem penilaian dan evaluasi yang adil, transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kemajuan siswa.
- Kegiatan ekstrakurikuler dan non-akademik yang melibatkan minat, bakat, dan potensi siswa dalam berbagai bidang.
- Lingkungan sekolah yang bersih, sehat, indah, dan asri.

Untuk menciptakan budaya sekolah yang mendukung budaya positif di sekolah juga perlu dikembangkan pola-pola perilaku, norma-norma sosial, nilai-nilai bersama, keyakinan-keyakinan dasar, dan simbol-simbol yang mempengaruhi cara-cara orang berpikir, berperasaan,
dan bertindak di sekolah. Budaya sekolah yang mendukung budaya positif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Terdapat komunikasi yang efektif,
terbuka, dan saling menghormati antara semua warga sekolah.
- Terdapat partisipasi yang aktif, demokratis,
dan kreatif dari semua warga sekolah dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program sekolah.
- Terdapat kolaborasi yang erat, solidaritas yang tinggi, dan sinergi yang optimal antara semua warga sekolah dalam mencapai tujuan bersama.
- Terdapat penghargaan dan pengakuan terhadap prestasi, kontribusi, dan perbedaan individu maupun kelompok di sekolah.
- Terdapat budaya belajar sepanjang hayat yang dianut oleh semua warga sekolah, baik siswa maupun guru, dengan sikap ingin tahu,
berani mencoba, dan keinginan untuk terus mengembangkan diri. 

Setiap warga sekolah memiliki peran penting dalam mendukung budaya positif di sekolah. Beberapa peran yang dapat dikembangkan dalam mengembangkan budays positif di sekolah diantaranya adalah :
- Kepala sekolah sebagai pemimpin,
pengayom, dan teladan bagi semua warga sekolah. Kepala sekolah harus mampu memberikan arahan, motivasi, dan dukungan kepada guru dan siswa dalam melaksanakan tugas-tugas mereka.
- Guru sebagai pendidik, fasilitator, dan pembimbing bagi siswa. Guru harus mampu menyampaikan materi pelajaran dengan menarik, menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
- Siswa sebagai peserta didik, pelaku, dan agen perubahan di sekolah. Siswa harus mampu belajar dengan sungguh-sungguh, berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah, dan menunjukkan sikap positif terhadap diri sendiri,
teman sebaya, guru, dan lingkungan.
- Orang tua sebagai mitra, pendamping, dan pengawas bagi sekolah. Orang tua harus mampu memberikan dukungan moral, materiil, dan sosial kepada sekolah dalam menjalankan program-programnya.
- Masyarakat sebagai stakeholder, sumber daya,
dan mitra kerja bagi sekolah. Masyarakat harus mampu memberikan masukan, saran,
dan kritik yang membangun kepada sekolah dalam meningkatkan kualitasnya.

Untuk menciptakan budaya positif di sekolah, diperlukan usaha kolaborasi dari semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan. Beberapa contoh usaha kolaborasi tersebut adalah:
- Membentuk tim kerja atau komite yang terdiri dari perwakilan siswa, guru, orang tua, dan masyarakat untuk merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka.
- Melakukan rapat-rapat rutin antara warga sekolah untuk membahas perkembangan, kendala, dan solusi yang dihadapi oleh sekolah dalam menjalankan program-programnya.
- Mengadakan workshop, seminar, pelatihan, atau studi banding antara warga sekolah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi mereka dalam bidang-bidang tertentu.
- Melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial, budaya, olahraga, seni, atau lainnya yang melibatkan partisipasi dan kreativitas dari semua warga sekolah.
- Membangun jejaring kerjasama dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan pendidikan, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, media massa, dunia usaha, perguruan tinggi, atau organisasi internasional.

Budaya positif di sekolah adalah hal yang sangat penting untuk dibangun dan diseminasikan, karena dapat memberikan dampak positif bagi kualitas pendidikan dan pembentukan karakter siswa. Untuk menciptakan budaya positif di sekolah, diperlukan tujuan yang jelas, penunjang yang memadai, budaya sekolah yang mendukung, peran-peran warga sekolah yang optimal, dan usaha kolaborasi yang intensif dari semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama